March 27, 2012

Danau Ranau

Catatan Perjalan BUG Prides Palembang 23.24.25 Maret 2012
Dengan 6 motor [5pulsar dan 1scorpio] 7 orang berangkat dari Palembang, start 06.00 WIB dealer Bajaj Palembang menuju :: Indralaya,Prabumulih,Beringin,Baturaja,Muaradua,Danau Ranau dan Liwa




Perjalanan kurang lebih 375KM [Palembang - Liwa] , akan tetapi jika dinikmati bersama akan lebih bermakna ..Sampai di Kota Liwa sekitar pukul 17.30 WIB kemudian bertemu dengan rekan-rekan Prides dari Jakarta dan kami semua bermalam di Wisma Sindalapai Liwa.




Sabtu, 25 Maret 2012 sebelum meneruskan perjalanan kami harus mengisi bahan bakar dulu, karena di daerah Liwa Premium menjadi langka dan harus mengantri selanjutnya kami meneruskan perjalan ke Wisata Lumbok, jalan yang belum pernah saya tempuh sebelumnya.  Tidak bisa dibayang bagaimana jika bertemu dengan jalan yang menurun dan tau-tau langsung menikung tajam ? Cuaca yang panas terik tidak membuat semangat kendur, sampai di tempat tujuan dan waktunya narsis. hemm rasanya mau njebur aja biar adem ...







Setelah bernarsis ria kemudian kami semua makan siang disalah satu tempat dikawasan Wisata Lumbok, menunya ikan bakar, waaa mantap ini apalagi ditraktir , terimakasih om don atas traktirannya ..


Sekitar jam 2 siang kami berpisah, rekan-rekan Prides Jakarta kembali ke Jakarta [see u again om-om ganteng, nextime kita berjumpa lagi di Jamnas IV yah ] dan BUG Prides Palembang melanjutkan perjalanan ke Wisma Pusri dan menginap satu malam disana.Sore nya sekitar jam 5 saya kembali ke Liwa karena malam minggu , hehehe ... sekalian beli beberapa makanan untuk rekan-rekan yang menginap di Wisma. Besok pagi nya saya balik lagi ke Liwa untuk menjemput dan segera jalan lagi menuju Palembang.










Setelah siap kami memulai perjalanan menuju Muaradua,Baturaja,Prabumulih,Indralaya dan Palembang, Start sekitar jam 09.30 WIB menelusuri jalan yang kelok-kelok, setelah dua jam berlalu kami makan siang di Muaradua.






Istirahat di Beringin menuju Prabumulih




Berangkat lagi menuju Baturaja, hooot ,,, ampun panasnya .. sampe di Baturaja malah premium kosong yang ada Pertamax, apa boleh buat isi saja daripada beli eceran yang malah ada campuran. Sampai di Prabumulih kembali mengisi bahan bakar dan dibatasi harus Rp.20.000,- yah semoga saja sampai di Palembang. Sekitar jam 6 sore kami sudah tiba di Palembang dan kami langsung ke rumah masing-masing. Saya sendiri cari makan malam dulu, soto segeer nih ... 

Terimakasih atas partisipasi rekan-rekan BUG Prides Palembang dan Prides Jakarta atas kesempatan yang berharga ini. Semoga touring ini menjadi kesan bagi kita semua.


September 17, 2011

TORATORA INOVASI TEKNOLOGI

Katalog Produk Tora Tora
Inovasi Teknologi Tora Tora yang dikemas dalam bentuk Additive, adalah solusi untuk meningkatkan kualitas Bahan Bakar Minyak dan Memberi Treatment Pembersihan, Perlindungan pada mesin industri maupun kendaraan. Distilasi Murni Minyak Nabati dari alam Negara Indonesia menjadi pilihan terbaik untuk Innovasi Teknologi ini. Kandungan Nabati yang murni ini menyebabkan Inovasi Teknologi Tora Tora tidak berbahaya bila bersentuhan dengan tubuh manusia ( Harmless).

Bahan bakar minyak saat ini adalah kebutuhan pokok bagi setiap kendaraan , sampai pada kalangan industri. Namun pada faktanya, kualitas Bahan Bakar Minyak tidak stabil dan bisa berbeda - beda dari waktu ke waktu. Sedangkan mesin yang di gunakan oleh masyarakat, memerlukan Bahan Bakar yang bermutu baik secara konstan karena sangat mempengaruhi performa kinerja mesin dan kebersihan mesinnya.

Inovasi Teknologi Tora Tora telah di ujikan secara intensif dan akurat oleh Politeknik Negeri Bandung dan lulus dengan hasil yang memuaskan dalam membuat kualitas Bahan Bakar menjadi baik. Bahan Bakar yang menggunakan Inovasi Teknologi Tora Tora memenuhi standar yang di butuhkan oleh spesifikasi mesin dan juga memiliki fungsi yang tidak di miliki Bahan Bakar tanpa Inovasi Teknologi Tora Tora.

Berikut ini adalah manfaat yang dirasakan masyarakat setelah memakai
Bahan Bakar yang telah menggunakan Inovasi Teknologi Tora Tora :


- Nilai Oktan dalam BBM gasoline meningkat 9-27 Ron, dan Nilai Satana
dalam bahan bakar Diesel meningkat setidaknya 8-17 CN. Hal ini membuat
kendaraan tidak mengalami knocking atau gelitik.

- Torsi performa mesin/kendaraan gasoline meningkat 30-50% dan
mesin/kendaraan diesel meningkat 30-60%. Hal ini telah banyak diakui
masyarakat luas dan juga telah terbukti pada pengujian Politeknik
Negeri Bandung.

- Emisi gas buang Bahan Bakar menurun sampai di bawah 1%. Rendah
emisi, secara otomatis mengurangi polusi, dan membuat meisn/kendaraan
ramah lingkungan.

- Irit Konsumsi BBM 30-50 Persen. Hal ini pun telah dirasakan hampir
semua pengguna Inovasi Teknologi Tora Tora.

- Kerak karbon akibat sulfur berlebihan dalam mesin/kendaraan menjadi
bersih sehingga otomatis menurunkan emisi begitu drastis.
Mesin/kendaraan lebih awet dan tidak mengalami gangguan performa
akibat kerak yang menebal.

- Melapisi komponen Ruang bakar dengan lapisan Microfilm Tora Tora
untuk mengurangi daya gesek kinerja mesin. Hal ini mebuat mesin
menjadi halus dalam performanya. Lapisan Microfilm Tora Tora ini juga
melindungi komponen ruang bakar dari kerak baru. Dengan demikian kerak
karbon tidak bisa menumpuk kembali.

- Menambah Kalori dalam bahan bakar sehingga mesin/kendaraan tidak
kekurangan energi saat melakukan aktivitasnya. Hal ini pun telah
teruji oleh Politeknik Negeri Bandung dan juga oleh masyarakat luas
pengguna Inovasi Teknologi Tora Tora

Selain untuk kendaraan bermotor, Inovasi Teknologi Tora Tora tersedia
juga untuk Penggunaan Kalangan Industri.


Dengan fungsi yang begitu bermanfaat otomatis pula akan


* Mengurangi jangka waktu service kendaraan karena kendaraan tidak mudah kotor dan menjadi berat.

* Mengurangi dana pengeluaran BBM karena keiritannya

* Mengurangi jangka waktu penggantian oli karena mesin menjadi ringan dan perputaran mesin tidak dipaksa walaupun menghasilkan torsi yang meningkat. Otomatis tidak membuat oli cepat rusak.

* Emisi yang rendah, juga akan mengurangi polusi.

* Dana semakin banyak yang bisa di simpan untuk kebutuhan sehari-hari.



Cara menggunakan Inovasi Teknologi Tora Tora ini sangat mudah. Anda hanya perlu meneteskan pada BBM anda dengan dosis :

- 1ML additive pada 10 Liter BBM beroktan 88 ( Setara Premium )
( 2 Liter 4 tetes )

- 0,75ML pada 10Liter BBM Beroktan 92
( 2 Liter 3 Tetes )

- 0,5ML pada 10Liter BBM Beroktan 95
( 2 Liter 2 Tetes )

Ukuran takaran pun telah tersedia pada botol kemasan sehingga memudahkan anda untuk memberi takaran yang tepat pada kendaraan anda. Inovasi Teknologi ToraTora ini mengandung tenaga yang luar biasa. untuk yang memiliki kapasitas BBM besar disediakan pipet.

Hasil Pengujian POLBAN Bandung



Lokasi :
Lab. Tenaga Termal
Jurusan Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Bandung


Dengan Hormat,

Berikut attachment hasil pengujian motor diesel & bensin untuk additive ToraTora dengan beban pengujian yang dilakukan kemarin menggunakan 5,10,12,13 Volt, bersama dengan ini dapat diketahui pula bahwa dengan pemakaian additive ToraTora Gasoline & Diesel Fuel & Treatment akan dapat mengurangi kadar gas buang yang menunjukkan bahwa proses pembakaran dalam combustion chamber lebih optimal(peningkatan kinerja daya torsi, power mesin & efisiensi BBM) dengan sangat baik sesuai hasil data & grafik pengujian terlampir dihalaman berikut yang disertai dengan spesifikasi tipe mesin yang digunakan saat pengujian.
Demikian yang dapat saya sampaikan.Terimakasih atas perhatiannya

Hormat saya,

Wulung
Sekretaris Jurusan Bidang Akademik

Jurusan Teknik Konversi Energi
Politeknik Negeri Bandung







Theo Aris
0819-780-3364
Resseller Palembang

May 17, 2011

MgPaskah 1V/A 15Mei11 (Yoh 10:1-10; Kis 2:14a.36-41)

TENTANG PINTU, GEMBALA YANG BAIK, DAN PEMIMPIN UMAT

Dua perumpamaan terjalin erat satu sama lain di dalam Yoh 10:1-10 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah 1V tahun A ini. Pertama, Yesus mengumpamakan diri sebagai pintu bagi kawanan domba. Kedua, ia mengibaratkan diri sebagai gembala bagi kawanan domba. Gambaran pintu dapat membuat orang berpikir mengenai jalan masuk yang dipakai pemilik domba-domba. Mereka yang masuk tanpa melewati pintu itu berniat mencuri dan merampok dan tak bisa dipercaya. Mereka membuat kawanan ketakutan menjauh. Gembala datang melewati pintu dan memanggil kawanan satu persatu dan memimpin mereka berjalan ke padang rumput. Bagaimana menafsirkan "pintu dan gembala" itu dan mengembangkannya lebih lanjut? Bagaimana menerapkannya bagi keadaan sekarang?

TENTANG PINTU, GEMBALA, DAN PENCURI
Gagasan sesederhana seperti "pintu" bisa mengecoh. Langsung bayangan kita terarah pada jalan masuk, penyekat, penutup, pemisah antara yang di luar dan yang di dalam. Dan memang semuanya benar. Semakin disimak, akan semakin terasa ada hal lain yang hendak dikatakan. Dalam bagian awal petikan dikatakan bahwa yang memasuki tempat kawanan tidak lewat pintu adalah pencuri dan perampok yang membuat kawanan ketakutan. Jadi gembala diperlawankan dengan pencuri dan perampok justru dalam hal masuk melewati pintu atau tidak. Dalam ay. 7 Yesus mengatakan dirinya itulah pintu bagi gembala. Ditegaskannya pula bahwa yang datang sebelum dia adalah pencuri dan perampok. Dapat disimpulkan, sebelum ia datang, kawanan itu tinggal di tempat yang tidak berpintu. Mereka ada di lapangan terbuka dan bisa dimangsa pencuri dan pembunuh. Kawanan itu tak terlindung. Kedatangan Yesus menjamin kehidupan mereka. Yang melalui "pintu" ini akan menemukan padang rumput. Pintu dan gembala seolah-olah menyatu. Dan memang itulah yang dimaksud dalam petikan ini. Tetapi mengapa justru gambaran pintu dipakai?

Pintu dipakai untuk menutup jalan atau membiarkan orang melewatinya. Yang ditutup ialah jalan masuk bagi orang yang tak berwenang untuk mengambil begitu saja hak milik orang. Hanya gembala yang bakal dibukakan pintu karena kawanan itu miliknya. Yang dibuka ialah jalan keluar ke padang rumput tempat kawanan dipimpin oleh sang empunya, bukan oleh orang sewaan. Pemimpin ini membawa kawanan itu ke tempat mereka bisa menikmati kesejahteraan.

Dengan menggambarkan diri sebagai pintu yang tadinya belum ada itu Yesus hendak mengajarkan bahwa kini telah mulai zaman baru. Dia yang datang ke dunia itulah yang menjadi pintu. Ia bakal membawa orang ke padang rumput, ke tempat sejahtera. Zaman ancaman yang tak dapat ditanggulangi sudah selesai. Kini ada pembatas jelas, yakni dirinya, sang pintu itu. Memang masih akan ada ancaman dari mereka datang tanpa lewat pintu itu. Tetapi kawanan sudah tahu bahwa mereka itu tidak bermaksud baik. Dan mereka itu tidak mengenal kawanan satu persatu. Mereka hanya akan merampas dan membawa mereka ke pembantaian, bukan ke padang rumput.

KIASAN DAN MAKNA GANDA
Memang dalam teks Yohanes dipakai kata Yunani "thura" untuk mengungkapkan pintu jalan masuk dan keluar kebun, rumah, kandang. Dalam gambaran orang dulu, pintu berasosiasi dengan gerbang kota tempat orang berkumpul guna membicarakan urusan penting, untuk membawa perkara ke pada penguasa setempat. Untuk ini memang ada kata Yunani lain, yakni "pulee". Tetapi di sini kedua gagasan itu kiranya sengaja ditumpang-tindihkan agar tampil bayangan mengenai gembala yang memperlakukan kawanan dengan baik. Boleh dicatat, dalam bahasa Aram ("bahasa Yesus") kedua gagasan itu biasanya terungkap dengan satu kata saja, tidak seperti Yunani atau juga Ibrani. Namun tak usah kita membebani pembicaraan dengan amatan dari segi bahasa-bahasa itu. Kita anggap saja, bagi para pembaca Injil Yohanes, ibarat pintu dapat menimbulkan dua gagasan tadi. Yang satu ialah jalan keluar masuk yang resmi, dan yang kedua, tempat orang dapat berkumpul membicarakan masalah karena di situ para tetua kota berkumpul (Ul 21:19 25:7 Ams 31:23), jadi semacam pengadilan (Mzm 69:13 127:5 Ayub 31:21 Amos 5:10) atau tempat orang mengadakan kontrak dan perjanjian dengan saksi yang sah (Kej 23:10 Rut 4:1). Di tempat seperti itulah orang boleh berharap memperoleh keadilan dan perlindungan.

Bagi orang zaman dulu, tiap pemimpin, entah itu raja atau Tuhan sendiri, bisa digambarkan dengan gembala. Dalam Yeh 34 Tuhan digambarkan sebagai gembala yang baik yang melawan gembala-gembala jahat, yakni pemimpin yang bertindak tak adil. Demikianlah dalam petikan dari Yoh 10 itu dimunculkan gambaran seorang pemimpin baik yang datang membawakan yang adil kepada umat yang berkumpul menantikan dan mengharap-harapkannya. Ini semua dimungkinkan dengan ibarat "pintu" dan "gembala" yang datang lewat pintu itu. Pemimpin atau raja wajib memberi keadilan bila orang datang kepadanya. Sekali lagi gambaran ini sudah menjadi klasik dan termasuk dalam dunia alam pikiran orang waktu itu. Kenyataan sehari-hari tentu sudah berbeda karena kelembagaannya sudah berbeda. Namun demikian, "pintu" yang memiliki asosiasi dengan gerbang kota tadi dapat membuat orang berpikir mengenai tempat berkumpul menantikan tindakan seorang pemimpin yang mereka percayai.

MENGIKUTI  SANG GEMBALA
Setelah kekayaan ibarat pintu serta gembala disadari, dapatlah didalami kelanjutannya. Dikatakan gembala memanggil kawanan satu persatu. Maksudnya, masing-masing domba dikenal gembala yang empunya kawanan itu tadi. Kawanan itu tidak diperlakukan secara anonim. Mereka tidak dianggap sebagai barang, melainkan sebagai pribadi. Hubungan antara pemilik dan kawanan itu hubungan pribadi. Bahkan bisa dikatakan tidak akan ada hubungan antara pemilik atau gembala dengan kawanan tadi bila tidak terjalin hubungan saling mengenal yang memberi rasa aman, rasa percaya.

Ketika disapa Yesus "Bu, kenapa menangis? Siapa yang kaucari?", Maria Magdalena malah mengira sedang berhadapan dengan penjaga taman pekuburan Namun ketika Yesus memanggilnya dengan namanya, "Maria!" (Yoh 20:16), maka Maria Magdalena langsung mengenalinya. Begitulah sapaan pribadi membuatnya melihat siapa yang mendatanginya. Kembali ke ibarat gembala yang memanggil satu persatu kawanan yang akan dipimpinnya ke padang rumput tadi. Sapaan perorangan yang dialami dalam batin juga akan membuat orang mengenali kehadiran ilahi. Ia bukan orang yang tak dikenal yang membuat waswas. Begitulah pengalaman Maria Magdalena. Begitulah juga pengalaman para pengikut Yesus sepanjang zaman.

Disebutkan dalam Yoh 10:3, domba-domba itu mengikuti sang gembala. Mengikuti bukan berarti meniru, melainkan meniti jalan yang dibuka oleh yang berjalan di muka menuju ke padang rumput. Di dalam kesadaran para pengikut Yesus, pemimpin bukanlah dia yang meniru gembala sang empunya kawanan tadi, apalagi mengambil alih kedudukannya sebagai pemilik kawanan. Yang diberi kedudukan memimpin juga mengikuti dia yang menyapa satu persatu tadi. Mereka ini membantu agar kawanan bisa lebih melihat siapa yang berjalan di muka. Siapa saja yang merasa diajak memimpin juga akan memberi tahu sang empunya kawanan bila ada dari antara kawanan yang tertinggal dan tak menemukan jalan. Dalam Injil lain gembala yang empunya kawanan itu dikatakan akan mencarinya sampai ketemu (Luk 15:1-7 Mat 18:12-14).

Menurut adat kebiasaan, Paus menyebut diri "servus servorum", harfiahnya 'abdinya para abdi'. Yang dimaksud jelas bukanlah abdi dari sekalian abdi, abdi paling kecil, melainkan pembantu utama Yesus sang Gembala sendiri. (Bandingkan ungkapan "servus servorum" dengan "King of Kings", Raja Besar, juga dengan "Song of Songs", artinya Kidung Agung.) Jadi ia sendiri juga mengikuti Yesus sang Gembala, sang Empunya kawanan. Bukan dialah pemilik umat. Ia membantu agar umat dapat mengarahkan diri kepada sang Gembala. Kini dapatlah kita semakin menghargai siapa saja yang diserahi kedudukan ikut membawa umat lebih jauh ke depan. Mereka itu memungkinkan orang dapat mengalami kehadiran Gembala yang baik, sang Empunya kawanan dengan lebih nyata. Bila mereka menjalankan tugas mereka dengan sepenuh hati dan jujur, mereka tidak akan mengukuhi kawanan itu bagi mereka sendiri. Di situlah integritas pemimpin umat.

DARI BACAAN PERTAMA
Kis 2:14a.36-41 menyampaikan awal dan penutupan kotbah Petrus kepada orang-orang yang menyaksikan peristiwa datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta. Di situ Petrus menandaskan bahwa "Allah telah membuat Yesus yang kalian salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus". Ternyatalah bahwa dia yang disalibkan itu - Yesus orang Nazaret - kini diangkat oleh Yang Maha Kuasa menjadi Tuhan dan utusan resmi dariNya sendiri. Salib yang dilaluinya kini menjadi jalan keselamatan bagi semua orang. Tetapi yang diwartakan Petrus lebih dalam. Pelaku penyaliban bertanggung jawab atas tindakan mereka, tetapi pertanggungjawaban ini bukan berupa hukuman melainkan hak untuk diselamatkan! Inilah teologi salib yang amat berani. Sekaligus ini penalaran yang menunjukkan betapa besarnya kemurahan ilahi.

Salam hangat,

April 13, 2011


Buku yang berjudul "Ketika Jemariku Menari"  
adalah sebuah buku yang ditulis oleh Bambang Pamungkas. 
Rencananya buku ini akan dilaunching pada 16 April 2011 di Kantor Tabloid Bola 
di Palmerah pada pukul 10.00 WIB. 
Harga buku perdana dari Bepe ini akan berharga Rp.60,000,00.

Bagi yang ingin memesan :
Cara Pemesanan

Harga buku:
A. Rp 60.000 + ongkos kirim
B. Rp 90.000 + ongkos kirim (ditandatangan Bepe).
C. Rp 150.000 + ongkos kirim (ditandatangan Bepe dan tulisan 140 karakter).
  1. Transfer ke:
    Yayasan Syair Untuk Sahabat
    Bank Danamon Panglima Polim Jakarta
    No. Rek: 020.000.5395
  2. Kirim bukti transfer ke email: contact@syair.org\
  3. Sertakan nama, alamat, dan nomor telepon  secara jelas dalam email.
  4. Untuk yg 150.000, sertakan di email kata-kata sekitar 140 karakter yang akan ditulis Bepe di buku.
  5. Pastikan ongkos kirim dari Jakarta sesuai ke wilayah tujuan agar sampai ke tujuan.
  6. Ongkos kirim silahkan cek di: www.jne.co.id atau www.tiki-online.com 
  7. Buku mulai dikirim setelah launching pada 16 April 2011.
  8. Harga pemesanan spesial ini berlaku hanya sampai 16 April 2011. Setelah itu harga B dan C akan naik.

August 21, 2010

Menghapus Virus menggunakan Regedit windows

Sulit untuk menghapus virus di Windows Registry Sistem (regedit), karena tidak mudah menemukan virus di dalam regedit (registry). Jika Anda salah memasukkan atau menghapus tombol, data atau nilai, Windows mungkin tidak dapat berjalan setelah itu (windows anda mengalami kerusakan). Di sini tips belajar seo blog tutorial, hanya menunjukkan cara untuk memeriksa semua program tidak diinginkan yang masuk ke memori komputer ketika Windows pertama kali dioperasikan (Windows start). Untuk mengubah data di dalam registry, Anda perlu menjalankan Microsoft Registry Editor - RegEdit.exe. Anda dapat memakai langkah mudah dengan Klik Tombol Start, kemudian klik dan pilih Run. Ketika jendela Run telah muncul, kemudian ketik 'RegEdit' ada kotak yang telah disediakan, dan klik tombol OK.

Anda mungkin tidak dapat membuka regedit, disebabkan virus telah memblok pintu keluar masuk regedit tersebut. Untuk kasus diman regedit tidak bisa dibuka, Anda perlu membuka windows dengan melalui Safe Mode agar regedit bisa jalan. Biasanya anda perlu login account Administrator. Karena itu, anda perlu mengetahui Nama Administrator account dan password anda, jika anda adalah pengguna komputer baru (baru memiliki komputer).

Microsoft System Configuration Utility atau biasa disingkat dengan MSConfig.exe akan keeps entries of Start-Up programs. Dan langkah pertama adalah Anda harus memeriksa setiap program yg ada di dalam HEKY_LOCAL_MACHINE.

Buka, HEKY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion, Periksa program yang ada di dalamnya. RunOnce dan RunOnceEX. Jika anda melihat sesuatu yg mencurigakan dan tidak mengetahuinya, cari tahu mengenai seluk beluk program tersebut dengan cara mengetikkannya di Google untu memperoleh informasi yang akurat. Jika file .exe tersebut adalah virus atau spyware, Jangan tunggu lama untuk menghapusnya, lebih cepat lebih baik. Langkah sederhana diatas dapat anda coba pada HEKY_CURRENT_USER.

Selanjutnya, buka HEKY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion, kemudian cek data yang tak dibutuhkan (.exe programs) yang sedang berjalan. RunOnce and RunOnceEX. Jika menemukan kejanggalan, lakukan langkah diatas, dan jika terbukti virus atau spyware, langsung hapus saja.

Beberapa virus akan mengembalikan entri atau kembali lagi, meskipun Anda menghapus data virus tersebut dari System Registry Editor (Regedit). Virus dengan jenis ini perlu tools khusus untuk menghilangkannya.